Wednesday, September 24, 2014

On Wednesday, September 24, 2014 by A in , ,    No comments



Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia yaitu Bank Indonesia.  Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Kebijakan tersebut disebut kebijakan moneter. Instrumen-instrumen kebijakan moneter, seperti operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, batas maksimum pemberian kredit, dan moral suasion.

Bank sentral harus memperhitungkan nilai tukar ideal, pertimbangannya berdasarkan nilai ekspor dan impor, permintaan dan penawaran terhadap mata uang asing, dsb. Karena itu ada yang dinamakan kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang dilaksanakan pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai mata uang negara tersebut. Contohnya, apabila kita impor maka kita butuh mata uang asing sehingga rupiah kita akan kita jual untuk memperoleh mata uang asing, apabila rupiah jumlahnya banyak maka rupiah tidak ada harganya, otomatis menyebabkan barang-barang yang berasal dari impor akan mahal harganya sehingga akan terjadi hiperinflasi (harga melambung sangat tinggi) dan akan mematikan sektor riil dan produksi dalam negeri. itu akan menyebabkan kemiskinan menjadi lebih banyak.

Walaupun bank sentral bertugas untuk mencetak uang tapi bank sentral tidak boleh seenaknya saja mencetak uang. Dalam hal mencetak uang yang berlebihan memang terasa jalan yang baik bagi orang awam, tetapi sebenarnya dalam tiap uang kertas yang dicetak ada semacam pengganti/penjamin dari uang tersebut biasanya berupa emas, karena nilainya yang lebih stabil. Uang kertas adalah sistem mata uang kepercayaan. Kita bisa melihat tulisan Rp 100.000,-  tapi nilai kertas itu bukanlah/tidak sampai Rp 100.000 dan kita percaya pada nilai itu, nah nilai-nilai dan jumlah uang yang dicetak dan dikeluarkan pemerintah di hitung dan dijamin dengan emas ini. Misalnya berapa uang dikeluarkan Rp 1 trilyun, maka BI harus menjamin mata uang yang beredar di pasaran dengan emas seharga uang kertas yang tersebar. Pencetakan uang kertas yang terlalu banyak dan tidak memiliki jaminan mampu membuat sebuah Negara mengalami Inflasi.

Kasus yang paling terkenal adalah kasus Zimbabwe, harga telur ayam perbutir bisa 10 juta dollar Zimbabwe, dan untuk beli sekerat roti aja, seseorang harus membayar sampai 1 Milyar Dollar Zimbabwe.

0 comments:

Post a Comment