Sunday, April 13, 2014
Bank sentral harus memperhitungkan nilai tukar ideal, pertimbangannya berdasarkan nilai ekspor dan impor, permintaan dan penawaran terhadap mata uang asing, dsb. Karena itu ada yang dinamakan kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang dilaksanakan pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai mata uang negara tersebut. Contohnya, apabila kita impor maka kita butuh mata uang asing sehingga rupiah kita akan kita jual untuk memperoleh mata uang asing, apabila rupiah jumlahnya banyak maka rupiah tidak ada harganya, otomatis menyebabkan barang-barang yang berasal dari impor akan mahal harganya sehingga akan terjadi hiperinflasi (harga melambung sangat tinggi) dan akan mematikan sektor riil dan produksi dalam negeri. itu akan menyebabkan kemiskinan menjadi lebih banyak.
Walaupun bank sentral bertugas untuk mencetak uang tapi bank sentral tidak boleh seenaknya saja mencetak uang. Dalam hal mencetak uang yang berlebihan memang terasa jalan yang baik bagi orang awam, tetapi sebenarnya dalam tiap uang kertas yang dicetak ada semacam pengganti/penjamin dari uang tersebut biasanya berupa emas, karena nilainya yang lebih stabil. Uang kertas adalah sistem mata uang kepercayaan. Kita bisa melihat tulisan Rp 100.000,- tapi nilai kertas itu bukanlah/tidak sampai Rp 100.000 dan kita percaya pada nilai itu, nah nilai-nilai dan jumlah uang yang dicetak dan dikeluarkan pemerintah di hitung dan dijamin dengan emas ini. Misalnya berapa uang dikeluarkan Rp 1 trilyun, maka BI harus menjamin mata uang yang beredar di pasaran dengan emas seharga uang kertas yang tersebar. Pencetakan uang kertas yang terlalu banyak dan tidak memiliki jaminan mampu membuat sebuah Negara mengalami Inflasi.
Kasus yang paling terkenal adalah kasus Zimbabwe, harga telur ayam perbutir bisa 10 juta dollar Zimbabwe, dan untuk beli sekerat roti aja, seseorang harus membayar sampai 1 Milyar Dollar Zimbabwe.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Total Pageviews
Popular Posts
-
Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia yaitu Bank Indonesia. Bank sentral adalah bank yang d...
-
Ini adalah beberapa Pembangkit Listrik Alternatif yang patut di perhitungkan oleh pemerintah Indonesia : 1. Pembangkit listrik Tenaga ...
-
Cara Menjadi Genrasi Muda Yang Baik dan Ideal Sejak akhir dekade 1990-an, telah terjadi berbagai fenomena yang mendorong perubaha...
-
SUMBER DAYA ALAM DAN PELESTARIANYA Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat digunakan untu...
-
CIREBON - Peringatan HUT ke-66 Bhayangkara yang digelar Kepolisian Resor Cirebon Kota, Selasa (26/6/2012) tidak hanya acara jalan sa...
-
Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia yaitu Bank Indonesia . Bank sentral adalah ba...
-
A. Defenisi Dan Ciri-Ciri Uang Berdasarkan kepada ciri ciri kegiatan perdagangan yang dijalankan dalam berbagai masyarakat...
-
PALEMBANG - Warga yang berada di kawasan Kelurahan Ogan Baru Kecamatan Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, tepatnya di Perumahan...
-
Fungsi Bimbingan dan Konseling 1. Fungsi Pemahaman Fungsi Pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu klien agar memil...
-
Merdeka.com - Apabila Anda seorang pengguna internet yang gemar mencari informasi atau membaca-baca sesuatu di banyak website, pastinya ...
siapa yang menjamin untuk pencetakan uang
ReplyDeleteUtang lah,makanya indonesia banyak utang
ReplyDeleteUtang lah,makanya indonesia banyak utang
ReplyDeletemakanya gan simpan tabungan anda dalam bentuk emas,agar nilai kekayaan anda terlindungi,seandaninya usaha pak karno dulu berhasil,yaitu membuat rupiah indonesia bisa ditukar dengan emas dng nilai yang fix,indonesia tdk akan semiskin sekarang karena rupiah indonesia akan memiliki nilai intrinsik,tidak seperti sekarang yang nilainya bisa diubah2 oleh orang2 seperti george soros
ReplyDeleteTerus emasnya simpan dimana?
ReplyDeletemengerikan, uang baru telah dicetak di akhir tahun ini dan resmi telah keluar.
ReplyDeletenegara makin miskin makin kere dan hore
Nhawurr adjh klo ngomong bung,uang baru yg dikluarkn BI akhir thn 2016mmng sdh wktunya diganti kok.krna bnyk uang tak layak edar dimasyarakat shingga uang tak layak edar itu dimusnahkan dan diganti yg baru
DeletePermisi bang, bukannya BI rutin menarik uang yang sudah tak layak edar lalu menggantinya dengan uang yang baru namun dengan seri yg sama ? Terimakasih ..
DeletePengumuman BI: Bank Indonesia secara rutin melakukan penarikan uang yang tidak layak edar di masyarakat dan menggantikannya dengan uang dalam kondisi layak edar atau yang baru dicetak. Demikian pula, uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dicetak dan diedarkan untuk menggantikan uang tidak layak edar yang ditarik, sehingga tidak menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Dengan siklus tersebut, jumlah uang yang beredar di masyarakat tetap terjaga sesuai kebutuhan.
DeleteBI berdiri tahun 1968, kayanya Negara kita belum mengeksplorasi ataupun mengeksploitasi tambang emas, terusemas siap ya yang dijadikan jaminan pencetakan uang yang beredar saat itu ?
ReplyDeletetidak ada jaminan emas untuk cetak uang, negara ini utang ke Bank Sentral sejumlah uang yang beredar dan dibayarnya nanti tentu saja plus bunga yang ditanggung oleh rakyat
ReplyDeleteKetololan nan hakiki
DeleteNegara kita kaya akan emas...ingat juga harta amanah dari nenek moyang kita..oleh para petinggi negara yg tidak amanah...akhirnya kita menjadi spt ini
ReplyDeleteEmang rupiah itu psudogold? Ada jaminan emas nya?
ReplyDeleteDari mana dapat info BI mencetak emas berdasar emas ??? baca nih pengumuman BI : https://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_1810716.aspx Uang kita itu sama dngn US$ dicetak dengan dasar tidak jelas.
ReplyDeleteDari mana dapat info BI mencetak uang berdasar emas ??? baca nih pengumuman BI : https://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_1810716.aspx Uang kita itu sama dngn US$ dicetak dengan dasar tidak jelas.
ReplyDeleteIni inti link pengumuman BI di atas: Bank Indonesia secara rutin melakukan penarikan uang yang tidak layak edar di masyarakat dan menggantikannya dengan uang dalam kondisi layak edar atau yang baru dicetak. Demikian pula, uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dicetak dan diedarkan untuk menggantikan uang tidak layak edar yang ditarik, sehingga tidak menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Dengan siklus tersebut, jumlah uang yang beredar di masyarakat tetap terjaga sesuai kebutuhan.
Delete