Friday, May 1, 2015

On Friday, May 01, 2015 by A in ,    1 comment



A. Defenisi Dan Ciri-Ciri Uang

Berdasarkan kepada ciri ciri kegiatan perdagangan yang dijalankan dalam berbagai masyarakat (dimasa lalu dan dimasa kini ), perekonomian dapat dibedakan kepada : “perekonomian barter” dan “perekonomian uang”. Yang dimaksud perekonomian barter adalah suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat di mana kegiatan produksi dan perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar menukar masih terbatas, dan jual beli dilakukan secara pertukaran barang dengan barang atau barter. 
Semenjak berabad-abad yang lalu masyarakat telah menyadari bahwa uang sangat penting peranannya dalam melancarkan kegiatan perdagangan. Tanpa uang kegiatan perdagangan menjadi sangat terbatas dan pengkhususan tidak dapat berkembang. Keadaan seperti ini akan membatasi perkembangan ekonomi yang dapat dicapai. Peranan uang yang sangat penting ini dapat dengan nyata dilihat dari memperhatikan masalah-masalah yang akan dihadapi apabila perdagangan secara barter tetap dijalankan. Berikut bentuk-bentuk masalah yang dihadapi dalam perdagangan barter : 

1. Perekonomian barter memerlukan “kehendak ganda yang selaras”.
2. Penentuan harga sukar dilakukan.
3. Perekonomian barter membatasi pilihan pembeli.
4. Menyulitkan pembayaran tertunda.
5. Sukar menyimpan kekayaan.

Yang diartikan dengan perekonomian uang adalah perekonomian yang sudah menggunakan uang sebagai alat pertukaran dalam kegiatan perdagangan. Semua negara didunia ini sudah dapat digolongkan sebagai “perekonomian uang”. Maka uang selalu didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar menukar/ perdagangan.

Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat syarat berikut : 

1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. 
2. Mudah dibawa-bawa. 
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya. 
4. Tahan lama. 
5. Jumlahnya terbatas ( tidak berlebih-lebihan). 
6. Bendanya mempunyai mutu yang sama. 

B. Fungsi Uang

Berbagai kepada kesulitan kesulitan yang dinyatakan dalam bagian lalu, yang akan timbul dan perekonomian yang tidak akan menggunakan uang sebagai alat perantaraan dalam perdagangan, dalam ilmu ekonomi peranan atau fungsi uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut:

1. Uang sebagai perantara tukar menukar.

Dengan adanya uang, kegiatan tukar menukar akan jauh lebih mudah dijalankan kalau dibandingkan dengan didalam kegiatan perdagangan secara barter. Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya. Akan dapat dengan mudah memperolehnya apabila memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Kegiatan tukar menukar adalah lebih rumit didalam perdagangan secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya , dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama. 

2. Uang sebagai satuan nilai.

Keuntungan selanjutnya dari penggunaan uang dalam masyarakat bersumber kesanggupan untuk bertindak sebagai satuan nilai. Yang dimaksudkan dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai sesuatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut. Penggunaan uang sebagai alat satuan nilai menyebabkan masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk menentukan nilai suatu barang dengan cara menentukan nilai tukar barang tersebut dengan berbagai jenis barang lainnya. 

3. Uang sebagai alat pembayaran tertunda.

Transaksi transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan pembayaran yang ditunda, atau penjualan secara kredit. Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan datang. Penggunaan uang sebagai alat perantara dalam tukar menukar dapat medorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu sesuai dengan yang diharapkan. Dengan perkataan lain, mutu benda yang akan diperolehnya dimasa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang, akan sesuai dengan yang diharapkan pada waktu menjual barangnya. 

Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankannya dengan baik adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tisak akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar menukar dengan pembayaran yang ditunda. 

4. Uang sebagai alat penyimpanan nilai

Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga harga barang stabil, menyimpan kekayaan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terutama adalah uang bank dan uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Jenis dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas. 

C. Jenis uang sepanjang sejarah 

Sejarah uang sangat berhubungan dengan sejarah peradaban manusia. Semenjak manusia memilih peradabannya dan ke luar dari “zaman baru”, mereka telah menciptakan berbagai bentuk barang digunakan sebagai alat perantara dalam tukar menukar. Uraian berikut secara ringkas menerangkan perkembangan bentuk uang sepanjang peradaban manusia.

1. Uang dan institusi keuangan

Uang, maka sebenarnya barang-barang di atas belumlah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. untuk berperan sebagai uang. OIeh sebab itu penggunaan barang-barang di tas sebagai uang hanya terjadi dalam masyarakat yang sangat kurang maju.

2. Penggunaan emas dan perak sebagai uang 

Jenis uang yang sudah sejak lama digunakan, dan yang selama kurang lebih dua puluh satu abad merupakan mata uang yang paling banyak digunakan oleh berbagai negara, adalah mata uang emas dan perak. Emas dan perak mempunyai ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi uang yang baik.

Ciri-Ciri Khusus Emas dan Perak : Sifat-sifat yang menyebabkan kedua-dua jenis logam tersebut sangat sesuai untuk digunakan sebagai uang adalah:
  • Banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan.
  • Emas maupun perak mempunyai mutu yang sama. 
  • Kedua-duanya tidak mudah rusak, tetapi dapat dengan mudah dibagi-bagi apabila dierlukan. 
  • Jumlahnya sangat terbatas dan untuk rnemperolehnya perlu biaya dan usaha
  • Kedua barang itu sangat stabil nilainya karena mereka tidak berubah mutunya dalam jangka panjang dan tidak mengalami kerusakan. 
3. Kelemahan penggunaan emas dan perak sebagai uang.

Uang yang terbuat dari emas dan perak telah mulai digunakan sejak abad ketujuh sebelum masehi dan sampai permulaan abad kesembilan belas mata uang emas dan perak adalah uang yang paling penting dan paling banyak digunakan. Kemajuan ekonomi yang dicapai sesudah Revolusi Industri menyebabkan perdagangan berkembang dengan pesat sekali. Permintaan ke atas emas dan perak untuk digunakan sebagai uang bertambah dengan sangat pesat pula. Maka kesulitan-kesulitan mulal timbul dalam menggunakan’kedua logam tersebut sebagai uang. Sebab-sebab utama dari kesulitan tersebut diterangkan dalam uraian berikut :

a. Memerlukan tempat yang agak besar untuk menyimpan pada waktu transaksi belum begitu besar nilainya, masalah menyimpan uang belum timbul karena belum banyak ruangan.yang diperlukan. Kemajuan ekonomi yang diikuti pula oleh perkembangan perdagangan menyebabkan nilai transaksi menjadi berkali-kali lipat besarnya. Lebih banyak uang diperlukan untuk transaksi-transaksi tersebut dan masalah menyediakan tempat untuk menyimpan uang itu mulai timbul.

b. Merupakan benda yang berat kalau nilai transaksi adalah kecil, maka jumlah mata uang emas dan perak yang digunakan dalam transaksi tersebut tidak terlalu banyak. maka bentuk benda tersebut belum menimbulkan kesulitan kepada kedua belah pihak yang melakukan transaksi tersebut. Dalam perekonomian yang bertambah maju nilai transaksi meningkat menjadi berkali.

D. Perkembangan Penggunaan Uang Kertas dan Uang Bank

Pada saat ini emas dan perak tidak lagi digunakan sebagai uang. Disemua negara, uang terutama dibuat dari kertas atau berbentuk tabungan di bank yang dapat dikeluarkan dengan menggunakan cek. Uang yang dibuat dari logam (bukan emas atau perak) merupakan bagian yang sangat kecil dari keseluruhan jumlah uang dalam perekonomian. 

1. Perkembangan Uang Kertas

Penggunaan uang kertas sebagai alat perantaraan dalam perdagangan menjadi sangat bertambah pesat perkembangannya setelah bank-bank umum mengeluarkan uang kertas tanpa terlebih dahulu mereka menerima emas dari para nasabahnya. Apabila di dalam perekonomian telah terwujud kebutuhan yang mendesak akan uang maka bank-bank umum akan menyediakannya sampai dengan jumlah maksimum tertentu. 

Masyarakat masih tetap bersedia menggunakan uang yang diciptakan tersebut karena di atas uang yang di keluarkan itu dijanjikan bahwa apabila pemegang ingin menggantikan uang tersebut dengan emas, maka bank umum tersebut setiap waktu akan bersedia untuk melakukannya. Uang kertas yang sekarang digunakan diberbagai negara bukanlah dikeluarkan oleh bank-bank umum tetapi oleh bank sentral, yaitu bank yang bertindak sebagai bank untuk bank-bank umum. 

2. Perkembangan Uang Giral (Uang Bank)

Sekarang ini bank umum tidak diberi kekuasaan lagi oleh pemerintah untuk mengeluarkan uang kertas. Walaupun begitu, tetapi bukan berarti kekuasaannya untuk menciptakan uang sudah lenyap. Sebaliknya, sekarang ini kekuasaan bank umum untuk menciptakan uang uang telah menjadi bertambah sangat besar. Kekuasaan ini harus dikendalikan sungguh-sungguh oleh pemerintah agar tidak menimbulkan akibat-akibat yang buruk pada perekonomian. Di negara-negara yang sistem keuangannya sudah maju, bank-bank umum merupakan pencipta uang utama. Uang yang diciptakan oleh bank umum dinamakan uang giral bisa juga disebut sebagai uang bank atau rekening koran. 

E. Institusi Keuangan

Yang dimaksud dengan lembaga keuangan atau institusi keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan utamanya adalah meminjamkan uang yang disimpankan kepada mereka. Badan-badan itu mendorong masyarakat untuk membuat tabungan kepada mereka. Sebagai balas jasanya para penabung akan diberi pendapatan berupa bunga keatas tabungan yang mereka buat. Tabungan yang dikumpulkan oleh lembaga keuangan tersebut selanjutnya akan dipinjamkan kembali kepada individu-individu dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkannya. Sebagian lagi digunakan untuk membeli saham-saham berbagai perusahaan.

Lembaga keuangan yang lazim terdapat di suatu negara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Bank umum atau bank perdagangan. Adalah bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dan menciptakan sendiri uang giral. 

2. Bank tabungan. Bank ini melakukan kegiatan hampir seperti perusahaan peminjaman. 

3. Perusahaan peminjaman. Badan keuangan yang menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka lama, dan selanjutnya meminjamkan atau menginvestasikan tabungan tersebut. 

4. Pasaran saham. Suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menjadi pusat dimana saham perusahaan-perusahaan diperjualbelikan. 

5. Perusahaan asuransi. Terdiri dari perusahaan yang memperoleh uang dengan menjanjikan akan membuat sejumlah ganti rugi kepada individu, perusahaan atau badan-badan lainnya apabila suatu peristiwa seperti kecelakaan, kebakaran, kematian dan sebagainya terjadi. 

Beberapa keistimewaan dari Bank Umum yaitu:

Telah dikatakan bahwa bank umum merupakan lembaga keuangan yang paling penting dan paling berpengaruh dalam kegiatan ekonomi. Ini disebabkan karena bank umum mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, yaitu : 

1. Tabungan dapat diambil dengan cek.

Kesanggupan bank umum untuk menciptakan tabungan yang dapat sewaktu-waktu diambil dengan menggunakan cek, yaitu tabungan giral. 

2. Dapat mencipta “daya beli”. 

Kemampuan untuk menciptakan daya beli baru atau menghapuskan daya beli yang ada dalam perekonomian. 

3. Memberi pinjaman jangka pendek. 


Penciptaan Uang Giral (Rekening Koran)

Uang giral atau rekening koran yang diciptakan oleh bank umum dapat dibedakan menjadi dua jenis: tabungan giral utama dan tabungan giral derivatif. Bank umum akan menciptakan tabungan giral utama jika mendapat uang dari langganannya dalam bentuk uang tunai atau cek yang ditarik dari bank lain. Setelah menerima uang tunai atau cek tersebut bank umum akan menambah nilai tabungan giral dari pihak yang memasukkan uang tunai atau cek tersebut. Dan bank umum akan menciptakan derivatif apabila bank itu memberikan pinjaman kepada nasabahnya. 

Untuk menerangkan proses penciptaan uang giral , dibagian ini diuraikan : 

1. Pemisalan / asumsi yang digunakan 

Dalam menguraikan proses penciptaan uang oleh bank bank umum perlu dibuat beberapa pemisalan. Dalam uraian ini pemisalan pemisalan yang dibuat adalah sebagi berikut : 

a. Rasio cadangan yang ditetapkan 20 %. 
b. Semua kelebihan cadangan yang akan dipinjamkan oleh setiap bank umum kepada langganannya. 
c. Transaksi transaksi selalu dibayar dengan menggunakan cek. 
d. Seluruh tabungan yang dimasukkan kedalm setiap bank umum adalah merupakan tabungan giral. 

2. Proses penciptaan uang

Berdasarkan kepada pemisalan-pemisalan ini dapatlah sekarang ditunjukan bagaimana proses penciptaan uang akan dilakukan oleh bank -bank umum yang ada dalam perekonomian , apabila pada permulaanya sejumlah tabungan giral dilakukan didalam satu bank tertentu. Tabungan giral mula mulanya ini dimisalkan 100 juta rupiah dimasukkan bank umum. Karena besarnya cadangan yang diwajibkan 20% dan semua kelebihan cadangan dipinjamkan, maka setelah semua kelebihan cadangan diserahkan kepada para nasabahnya, perubahan dalam neraca bank umum 1 adalah sebagai berikut: 

Orang orang yang menerima pinjaman dari Bank umum 1 akan membelanjakan uang yang diperoleh mereka. Maka segolongan penjual menerima tambahan pembayaran sebanyak 80 juta rupiah, dan ini kemudian mereka simpan di bank umum II. Seperti juga dengan yang dilakukan bank umum I akan menahan 20% dari tabungan giral yang diperolehnya.

Perkembangan Bank Sentral

Lembaga keuangan yang dimiliki oleh pemerintah yang diserahi tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan lembaga-lembaga keuangan dan untuk menjamin agar kegiatan lembaga-lembaga keuangan itu akan membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil. Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai fungsi bank sentral sebagai pengawas institusi keuangan dan sebagai pelaksana kebijakan moneter. 

Perkembangan Bank Sentral di Berbagai Negara 

Pada masa ini hampir setiap negara mempunyai bank sentral, yaitu suatu bank yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan yang terdapat dalam perekonomian. Berdasarkan kepada fungsi yang harus dilaksanakannya ini bank sentral dapat didefinisikan sebagai suatu lembaga keuangan yang pada umumnya dimiliki pemerintah yang diserahi tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan lembaga-lembaga keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan lembaga-lembaga keuangan itu akan membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil. 

Tidak semua bank sentral yang ada sekarang ini dari semenjak didirikan telah merupakan bank sentral. Di Inggris dan Swedia misalnya, bank sentral yang ada sekarang ini pada mulanya adalah bank umum. Di Swedia bank yang sekarang ini menjadi bank sentral didirikan pada tahun 1660, tetapi baru pada tahun 1897 bank tersebut bertindak sebagai bank sentral. 

Bank of England, yaitu bank sentral inggris didirikan pada tahun 1694 tetapi fungsinya sebagai bank sentral baru mulai dijalankan sejak tahun 1884. Di Amerika Serikat bank sentralnya dinamakan Federat Reserve System, dan badan tersebut didirikan pada tahun 1913. Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, bank sentral didirikan semenjak mereka mencapai kemerdekaan, yaitu pada tahun-tahun sesudah Perang Dunia Kedua. Bank sentral di negara kita adalah Bank Indonesia. 

Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum

1. Dalam perekonomian hanya ada satu bank sentral. 
2. Bank umum kebanyakan dimiliki oleh pihak swasta. 
3. Tujuan kegiatan bank sentral dan bank umum berbeda. 
4. Bank sentral diberi kekuasaan untuk mencetak uang kertas dan logam. 


Fungsi Utama Bank Sentral 

Kalau diperhatikan peranan dan kegiatan yang dijalankan oleh bank sentral di berbagai negara, maka akan dapat dilihat bahwa pada umumnya bank sentral ditugaskan oleh pemerintah untuk menjalankan lima kegiatan berikut :

1. Bertindak sebagai bank kepada pemerintah. 
2. Bertindak sebagai bank kepada bank-bank umum. 
3. Mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. 
4. Mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan luar negeri. 
5. Mencetak uang logam dan uang kertas yang diperlukan umtuk melancarkan kegiatan produksi dan perdagangan.


Boediono. 1980. Pengantar Ilmu Ekonomi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Purwanta, Wiji dkk. 2002. Pengantar Ekonomi Kelas 3 SMU. Bogor: Yudhistira.

1 comment: